Pemeriksaan mutu fisik tablet clioquinol yang beredar di apotik-apotik dan toko-toko obat kotamadya Surabaya

Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu fisik tablet clioquinol yang beredar di apotek dan toko obat di Kotamadya Surabaya. Metode yang digunakan melibatkan pengambilan sampel acak dari lima merek tablet clioquinol yang tersedia di pasaran. Sampel diambil dari 20 apotek dan toko obat yang tersebar di berbagai wilayah Surabaya untuk mendapatkan representasi yang komprehensif. Pengujian mutu fisik yang dilakukan mencakup pengujian kekerasan, kerapuhan, waktu hancur, dan uniformitas bobot tablet.

Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan alat pengukur kekerasan tablet (Hardness Tester), sementara kerapuhan diuji dengan menggunakan friabilator. Uji waktu hancur dilakukan sesuai dengan Farmakope Indonesia untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan tablet untuk hancur dalam medium cair. Pengujian uniformitas bobot dilakukan dengan menimbang 20 tablet dari setiap merek, dan hasilnya dibandingkan dengan standar yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk mengetahui adanya penyimpangan.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan variasi dalam mutu fisik tablet clioquinol di antara merek yang diuji. Dari lima merek yang diuji, dua merek menunjukkan kekerasan tablet yang sesuai dengan standar Farmakope Indonesia, sementara tiga merek lainnya memiliki kekerasan yang berada di bawah ambang batas yang ditentukan. Dalam hal kerapuhan, satu merek menunjukkan tingkat kerapuhan yang melebihi 1%, yang merupakan batas maksimum yang diizinkan, sementara empat merek lainnya memenuhi kriteria kerapuhan yang ditetapkan.

Uji waktu hancur menunjukkan bahwa empat dari lima merek tablet hancur dalam waktu yang sesuai dengan standar, yaitu kurang dari 15 menit, sementara satu merek menunjukkan waktu hancur yang lebih lama, mencapai 20 menit. Uji uniformitas bobot menunjukkan bahwa semua merek tablet memenuhi persyaratan uniformitas bobot, dengan variasi bobot yang tidak melebihi batas penyimpangan yang diperbolehkan.

Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar merek tablet clioquinol yang beredar di Surabaya memenuhi beberapa parameter mutu fisik, masih ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan, terutama dalam hal kekerasan dan waktu hancur. Tablet yang memiliki kekerasan di bawah standar dapat menunjukkan masalah dalam proses produksi, seperti tekanan kompresi yang tidak cukup atau formulasi eksipien yang tidak tepat. Kekerasan yang rendah dapat menyebabkan tablet mudah hancur atau pecah selama pengemasan, transportasi, atau penyimpanan.

Di sisi lain, waktu hancur yang lebih lama dari standar dapat mengindikasikan masalah dalam proses disintegrasi yang dapat mempengaruhi ketersediaan hayati obat. Tablet yang tidak hancur dengan cepat mungkin tidak melepaskan zat aktifnya secara efektif di saluran pencernaan, sehingga mengurangi efek terapeutik yang diharapkan. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap formulasi tablet dan proses produksi untuk memastikan mutu yang konsisten.

Implikasi Farmasi

Implikasi farmasi dari penelitian ini sangat penting, terutama terkait dengan jaminan kualitas dan keamanan obat bagi konsumen. Mutu fisik tablet yang tidak memenuhi standar dapat berdampak langsung pada efektivitas terapi dan kepuasan pasien. Apoteker perlu waspada terhadap variasi mutu ini dan mungkin perlu mempertimbangkan rekomendasi merek tertentu yang memiliki reputasi mutu yang lebih baik.

Selain itu, temuan ini juga menekankan pentingnya regulasi dan pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang terhadap produksi dan distribusi tablet clioquinol di pasar. Produsen obat perlu memastikan bahwa semua parameter mutu fisik sesuai dengan standar farmakope untuk menghindari potensi masalah keamanan dan efektivitas obat di pasar.

Interaksi Obat

Tablet clioquinol yang tidak memenuhi standar mutu fisik dapat mempengaruhi interaksi obat-obatan. Tablet dengan waktu hancur yang lebih lama atau kekerasan yang tidak memadai dapat mempengaruhi pelepasan zat aktif, yang pada gilirannya dapat mengubah farmakokinetik obat. Hal ini dapat menyebabkan variasi dalam konsentrasi serum obat, yang dapat berinteraksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi pasien, baik dengan memperkuat atau mengurangi efek terapeutik.

Selain itu, clioquinol, sebagai agen antibakteri dan antijamur, dapat memiliki interaksi potensial dengan obat-obatan lain seperti antikoagulan, kortikosteroid, atau obat yang mempengaruhi flora usus. Tablet yang tidak sesuai mutu fisik dapat meningkatkan atau menurunkan laju absorpsi obat lain, sehingga memerlukan pemantauan lebih ketat terhadap pasien yang menggunakan kombinasi terapi.

Pengaruh Kesehatan

Pengaruh kesehatan dari tablet clioquinol yang tidak memenuhi standar mutu fisik dapat berdampak serius pada pasien, terutama jika tablet tidak dapat melepaskan zat aktifnya dengan cara yang diharapkan. Hal ini dapat menyebabkan pengobatan menjadi kurang efektif, yang berisiko menyebabkan infeksi berulang atau kegagalan terapi, terutama pada pasien yang rentan atau dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, kualitas yang buruk pada tablet clioquinol dapat meningkatkan risiko efek samping yang tidak diinginkan, seperti iritasi gastrointestinal atau reaksi alergi, jika tablet pecah atau terdekomposisi selama penyimpanan. Oleh karena itu, pemantauan mutu fisik obat yang ketat sangat penting untuk memastikan bahwa pasien menerima pengobatan yang aman dan efektif.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar tablet clioquinol yang beredar di apotek dan toko obat di Surabaya memenuhi beberapa standar mutu fisik, masih terdapat variasi dalam parameter kekerasan dan waktu hancur yang memerlukan perhatian. Beberapa tablet tidak memenuhi standar kekerasan dan memiliki waktu hancur yang lebih lama, yang dapat mempengaruhi efektivitas terapi dan stabilitas obat selama penyimpanan.

Temuan ini menyoroti pentingnya pemantauan kualitas secara rutin dan pengawasan yang lebih ketat oleh otoritas regulasi untuk memastikan bahwa semua obat yang tersedia di pasaran aman dan efektif bagi konsumen.

Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan agar produsen tablet clioquinol memperbaiki proses produksi untuk memastikan bahwa semua parameter mutu fisik sesuai dengan standar farmakope yang berlaku. Selain itu, pengawasan kualitas yang lebih ketat dan pengambilan sampel secara berkala oleh badan pengawas obat diperlukan untuk memastikan bahwa obat-obatan yang beredar di pasar tetap memenuhi standar mutu.

Apoteker dan profesional kesehatan juga disarankan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kualitas obat dan memeriksa produk yang mereka distribusikan kepada pasien. Pemberian informasi yang jelas kepada pasien tentang cara penyimpanan obat yang tepat juga penting untuk menjaga stabilitas dan efektivitas tablet clioquinol

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *